PENASULTRA.ID, JAYAPURA – Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Demikian pepatah mengatakan. Meskipun terdengar klise tapi ini ternyata berlaku bagi mereka yang percaya pada kekuatan mimpi, seperti Yunike, anak muda penuh bakat dari Papua.
Perempuan muda yang akrab disapa Kakak Yunike ini adalah seorang fesyen desainer yang tergabung dalam komunitas Papua Youth Creative Hub (PYCH). Sebuah ruang kreativitas yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Maret 2023.
Yunike menceritakan awal mula tercetusnya ajang “Papua Street Carnival 2023”. Ketika dilaksanakan peresmian Gedung PYCH, Presiden Jokowi memasuki salah satu ruang pameran untuk melihat-lihat hasil karya para desainer muda Papua dan di sanalah Yunike berkesempatan berjumpa dan berbincang langsung dengan Presiden Jokowi.
Di tengah perbincangan itu, Yunike menyampaikan harapan yang selama ini menjadi cita-citanya kepada Presiden Jokowi. Yakni anak-anak muda Papua ingin diberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa menghadirkan acara seperti Jember Fashion Carnaval. Salah satu perhelatan karnaval busana bergengsi di tanah air.
“Karena dari situ kami bisa memperkenalkan Papua dari sisi fesyen,” kata kakak Yunike.
Lalu apakah Presiden Joko Widodo mengabulkan keinginannya?
Harapan Kakak Yunike ternyata di respons dengan baik oleh Presiden Joko Widodo. Presiden kemudian memberikan arahan kepada Menparekraf Sandiaga Uno yang kala itu mendampinginya meresmikan PYCH.
Impian untuk menyelenggarakan street carnival di Jayapura dalam beberapa bulan kedepan segera terwujud sebab arahan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Menparekraf Sandiaga.
Hanya dalam waktu yang terbilang singkat atau kurang lebih tiga bulan setelah Presiden memberikan arahan, dengan bangga “Papua Street Carnival” sukses di gelar untuk pertama kalinya di area Kantor Gubernur Papua, pada Jumat 7 Juli 2023 pagi.
“Ini mimpi. Saya sangat menyukai fesyen. Selama ini saya hanya melihat dan mengikuti Jember Fashion Carnaval dari televisi. Dan hari ini kami diberikan kesempatan yang sama. Sehingga dari Papua Street Carnival kami semua bisa memperkenalkan Papua dari sisi yang berbeda, dari sisi fesyen. Inilah hasil karya kami,” kata Kakak Yunike yang tak kuasa menahan haru karena mimpi besarnya selama ini akhirnya terwujud.
Menurut Kakak Yunike total dari keseluruhan busana yang di desain oleh dirinya dan teman-teman di komunitas PYCH sebanyak 134 desain. Baik busana karnaval, mural, hingga ready to wear. Busana karnavalnya sendiri terinspirasi dari flora dan fauna endemik yang ada di tanah Papua.
Kakak Yunike pun berbagi cerita tentang tantangan terbesar ketika mengerjakan project untuk Papua Street Carnival. Yakni waktu yang diberikan sangatlah terbatas.
Discussion about this post