• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Potensi Kemaritiman Indonesia, Nasibmu Kini

18 Juni 2023

Jaelani Dorong Peningkatan Gizi dan Kesejahteraan Nelayan di Muna

9 Oktober 2025

La Ode Darwin Siap Maju Jadi Ketua DPD I Partai Golkar Sultra

8 Oktober 2025

Percepat Transformasi Ritel, Indosat Hadirkan Indonesia AI Day for Retail Industry

8 Oktober 2025

Ciko Gandeng Alyssa Bilver dan Whiteskkeleton di Single ‘Nasty’

8 Oktober 2025

Gubernur Sultra Tinjau Seluruh Venue Pelaksanaan STQH XXVIII

8 Oktober 2025

Sekolah Garuda, Visi Besar Prabowo untuk Talenta Unggulan Sains-Teknologi

8 Oktober 2025

Jelang Perilisan EP, Penyanyi Solo Asal Taiwan Gelar Sesi Dengar di Jakarta

8 Oktober 2025

Mahasiswa KKN UMB Bersih-bersih Drainase di Kelurahan Lakambau

8 Oktober 2025

Problem Hukum Eksekusi Areal Tapak Kuda Kendari

8 Oktober 2025

Jaelani Dorong Pemulihan Ekosistem Melalui Rehabilitasi Lahan di Busel

7 Oktober 2025

Sekda Asrun Lio Masuk 15 Finalis Nasional ADLGA 2025

7 Oktober 2025

Tiga Desa di Pesisir Muna Barat Diusul Jadi Kampung Nelayan Merah Putih

7 Oktober 2025
Kamis, 9 Oktober 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Potensi Kemaritiman Indonesia, Nasibmu Kini

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
18 Juni 2023
in PenaPembaca
A A
0

La Ode Agus Salim Mando. Foto: Ist

9
SHARES
87
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: La Ode Agus Salim Mando

Indonesia merupakan Negara Kepulauan terluas di dunia yang terdiri atas lebih dari 17.504 pulau dengan 13.466 pulau telah diberi nama. Sebanyak 92 pulau terluar sebagai garis pangkal wilayah perairan Indonesia ke arah laut lepas telah didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km dan terletak pada posisi sangat strategis antara Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasifik.

Luas daratan mencapai sekitar 2.012.402 km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2 (75,7%), yang terdiri 2.012.392 km2 Perairan Pedalaman, 0,3 juta km2 Laut Teritorial, dan 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Selain sebagai negara agraris, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara maritim di dunia.

Meski demikian, masih belum banyak orang yang bisa menjelaskan apa sebenarnya negara maritim tersebut dan mengapa Indonesia mendapat julukan tersebut (Rimbakita, 2022).

Negara maritim adalah sebutan bagi suatu negara yang berada di kawasan laut teramat luas. Memiliki banyak pulau yang dikelilingi oleh dua pertiga perairan atau laut, Indonesia mempunyai potensi sumberdaya alam hayati maupun non hayati yang begitu besar.

Sumberdaya alam hayati meliputi kurang lebih sebanyak 37 % spesies hayati, 17,95% terumbu karang, dan 21,7 % hutan bakau dunia ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia mempunyai padang lamun dan kima yang tidak kalah banyak.

Apabila digarap dengan baik, sektor perikanan Indonesia dapat menghasilkan potensi mencapai US$ 31.935.651.400/tahun. Pada tahun 2014 produksi perikanan nasional baik itu perikanan tangkap maupun budidaya berada pada kisaran 13,9 juta ton/tahun dari potensi optimalnya yang dapat mencapai 65 juta ton/tahun. Komoditas perikanan dengan nilai komersial tinggi di Indonesia adalah udang, cumi-cumi, dan rumput laut (Zona Geografi, 2020).

Terumbu karang di Indonesia merupakan bagian dari CTI (Coral Triangle Initiative) bersama dengan Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, Malaysia, Kepulauan Solomon, dan Republik Palau (Poerwadi, 2017). Selain itu, Menurut The World Bank (2021) luas mangrove Indonesia mencapai 33.000 km2 (21,7% hutan mangrove dunia).

Bersama dengan Papua Nugini dan Australia, Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati mangrove dunia. Padang lamun Indonesia diperkirakan seluas 30.000-60.000 km2, dimana Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati padang lamun tertinggi di dunia.

Padang lamun memiliki nilai ekologis dan ekonomis tertinggi dibandingkan terumbu karang, rumput laut, dan hutan mangrove, yaitu sebesar US$ 19.004/hektar/tahun. Sehingga, berdasarkan data ADB tahun 1997, potensi wilayah pesisir Indonesia sebesar US$ 56 miliar. Potensi hayati lain yang bisa dimanfaatkan adalah dalam bentuk bioteknologi laut yang bersumber dari alga untuk biofuel. Nilai pemanfaatan bioteknologi laut Indonesia diperkirakan sebesar US$ 40 miliar.

Sementara itu, potensi sumberdaya alam non hayati yang dimiliki berupa sumber energi dari minyak bumi (bahan bakar fosil) diperkirakan sebesar US$ 6,643 miliar dan energi alternatif seperti: energi gelombang, energi angin, energi surya, pasang surut, dan arus.

Adapun dari aspek bahari, Indonesia menyediakan potensi pariwisata dengan pemandangan yang begitu mempesona, dimana menurut Depbudpar tahun 2000 diperkirakan bernilai US$ 2 miliar.

Selain itu, potensi jasa transportasi laut juga mempunyai andil yang cukup besar dalam memberikan kontribusi bagi kekayaan dunia kemaritiman sebesar US$ 20 miliar/tahun (Dephub, 2003). Sehingga bila diakumulasikan potensi kelautan Indonesia baik hayati maupun non hayati diprediksi akan dapat memberikan sumbangan ekonomi sebesar ± US$ 171 miliar/tahun atau + 1.710 triliun rupiah/tahun.

Nilai tersebut tergolong besar untuk pemasukan negara Indonesia yang perlu dijaga dan terus dilestarikan agar dapat menjamin kehidupan generasi sekarang maupun yang akan datang.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia 14 Maret 2023, utang Indonesia sebesar Rp.4.049 triliun, yang berarti kontribusi hanya dari sektor kelautan untuk menutupi utang luar negeri sebesar 42,23% dan akan tertutupi dalam kurun waktu 2,36 tahun. Namun, jangankan menutupi utang luar negeri, malah hasil perikanan dan kelautan dari tahun ketahun belum memberikan peranan yang begitu berarti.

Hal ini dapat disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yakni faktor dalam dan luar. Faktor dalam diantaranya sebagai berikut : Pertama, kebijakan laut yang baru belum diimplementasikan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Ada 9 (Sembilan) kesepakatan dan regulasi yang menjadi dasar luas potensi kemaritiman Indonesia yang mesti diketahui oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, diantaranya adalah UU No 5 Tahun 1983, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia adalah jalur di luar wilayah Indonesia dengan batas terluar 200 mil laut diukur dari garis pangkal Indonesia.

Rekomendasi Komisi Batas Landas Kontinen tentang Submisi untuk area sebelah Barat laut Sumatra disahkan pada tanggal 28 Maret 2011, luas wilayah yuridiksi landas kontinen Indonesia bertambah seluas 4.209 km2.

Baca Juga

Wagub Sultra Hadiri Dies Natalis ke-44 UHO, Prof. Armid: Terima Kasih Para Pendiri

Kalla Campus Talks, Ajak Mahasiswa UHO Berkontribusi Terhadap Lingkungan

Tim KKN Tematik UHO Pasang Rambu Mitigasi Bencana di Kapoiala Konawe

Achmad Selamet Aku Raih Nilai Sempurna di Sidang Promosi Doktor Ilmu Pertanian

Kedua, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan oleh para nelayan tanah air. Penggunaan bom ikan, pukat harimau, dan lain sebagainya merupakan salah satu penyebab rusak dan berkurangnya sumberdaya laut Indonesia.

Ketiga, pembangunan infrastruktur laut masih kurang. Jalur transportasi, tanda-tanda lalulintas perairan yang belum memadai, dan kurangnya pelabuhan pelayanan perdagangan laut serta sarana prasarana belum berfungsi optimal.

Empat, jumlah industri perkapalan sedikit. Bahkan kapal penangkap ikan yang lebih moderen diimpor dari luar negeri.

Lima, armada kapal penangkap ikan mayoritas masih tradisional. Hampir mayoritas nelayan Indonesia adalah nelayan tradisional dengan modal kecil, sehingga armada kapal penangkap ikan masih tradisional. Dengan begitu, jelas berdampak pada produktivitas hasil tangkapan ikan yang rendah.

Enam, lemahnya penjagaan dan pengawasan wilayah perairan Indonesia. Pada banyak kasus, pencurian ikan secara illegal dan pelanggaran wilayah kontinental laut Indonesia kerap kali terjadi.

Ketujuh, supremasi hukum yang masih terlalu ringan kepada pihak-pihak yang telah melakukan pelanggaran hukum baik dari pihak dalam negeri maupun pihak asing.

Kedelapan, konflik kewenangan serta lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikan (KKP), Balai Taman Nasional, Pol Air dan TNI Angkatan Laut.

Hal ini dapat terlihat dengan jelas bila terjadi pelanggaran di perairan dan kelautan Indonesia, masing-masing merasa paling berhak menanganinya.

Faktor luar penyebab masih belum optimalnya produktivitas wilayah maritim Indonesia seperti : Satu, tingkat illegal fishing menyebabkan kerugian hingga US$ 25 miliar/tahun. Bisa dibayangkan bila pihak asing yang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia menggunakan armada kapal super moderen.

Pihak asing yang terus merongrong kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan. Belum lama ini Indonesia mengalami pengurangan luas wilayah kemaritiman setelah Pulau Sipadan dan Ligitan direbut oleh Malaysia.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ilmu PertanianKemaritiman IndonesiaLa Ode Agus Salim MandoMahasiswa Program DoktoralManajemen HutanNegara MaritimPulau AmbalatUniversitas Halu Oleo
Share4Tweet2SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Jaksa Beri Edukasi Hukum Siswa SMAN 2 Pasarwajo

Next Post

Wahdah Islamiyah Hadirkan Program Semarak Zulhijah 1444 H

RelatedPosts

Problem Hukum Eksekusi Areal Tapak Kuda Kendari

8 Oktober 2025

Stop Pencitraan Peduli Rakyat, Plat Kendaraan Bermotor Bukan Tugas Gubernur!

1 Oktober 2025

Kasus MBG dan Kebebasan Pers yang Dicabut Bersama ID Card

28 September 2025

Tidak Ada Ruang Bagi Tindakan Rasis di PDI Perjuangan

25 September 2025

Edy Rahmayadi Tepat Gantikan Tito Karnavian Sebagai Mendagri

23 September 2025

Erick Thohir Tidak Tepat Jadi Menpora

18 September 2025
Load More
Next Post

Wahdah Islamiyah Hadirkan Program Semarak Zulhijah 1444 H

Discussion about this post


PenaEkobis

PenaEkobis

Percepat Transformasi Ritel, Indosat Hadirkan Indonesia AI Day for Retail Industry

by Redaksi Penasultra.id
8 Oktober 2025
0

PENASULTRAID, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business kembali menegaskan perannya sebagai katalis transformasi digital nasional...

Read moreDetails

Tim R.A.D.Y Wakili Sultra di Ajang QRIS JBI Regional Sulampua 2025

7 Oktober 2025

Asmo Sulsel Hadirkan Beragam Promo Spesial Selama Oktober

4 Oktober 2025

Lebih Lengkap, Living Plaza Kendari Hadir dengan Konsep Baru dan Nyaman

3 Oktober 2025

Bank Sultra Perkuat Kemitraan dengan Pemkab Konawe Lewat KKPD dan CSR

2 Oktober 2025

Recommended Articles

Upgrade Telepon Pintar Terbaru, Spektra Fair Tawarkan Program Menguntungkan

24 Februari 2024

Pantas Banyak yang Minat, Segini Ternyata Gaji Guru PPPK Plus Tunjangan

2 Juli 2021

Kendari Preneur Gelar Pelatihan Go Digital untuk Pelaku UMKM

16 November 2021

Mahasiswa Kedokteran UHO Adakan Skrinning Penyakit tidak Menular di Nambo

8 September 2021

Peduli Lingkungan, PT GKP Bersih-bersih Desa di Konkep

11 Februari 2023
Load More

Populer Minggu Ini

  • Tiga Desa di Pesisir Muna Barat Diusul Jadi Kampung Nelayan Merah Putih

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • La Ode Darwin Siap Maju Jadi Ketua DPD I Partai Golkar Sultra

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Bupati Muna Barat Dukung Penerapan Manajemen Talenta ASN

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Pemprov Sultra Beri Respons Bijak Soal Polemik Maskot Anoa di STQH 2025

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Problem Hukum Eksekusi Areal Tapak Kuda Kendari

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Peluh Prajurit TMMD 125 Jadi Harapan Baru Warga Nekudu Konawe

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️